Sabtu, 30 Mei 2009

Tugas 3

Tugas 3 : Satelit Indostar 2


Satelit Indostar II Mengorbit Maret 2009

Jakarta - Indovision akan meluncurkan satelit Indostar II pada 17 Maret 2009 di Baikonour, Kazakhstan. Satelit yang menelan biaya US$ 300 juta ini merupakan pengganti satelit Cakrawarta yang segera habis masa orbitnya. Dalam pengadaan satelit ini, Indovision (Media Citra Indostar) bekerja sama dengan Protostar membangun satelit yang bisa disebut juga dengan nama satelit Protostar II. Dirut Indovision Rudy Tanoesoedibjo menyebutkan, satelit yang memiliki kapasitas transponder S-band sepuluh buah atau dua kali lipat dari satelit sebelumnya ini menggunakan teknologi MPEG-2 dan MPEG-4. "Investasi ini 60 persen dari dana internal, dan 40 persen sisanya pinjaman asing," ungkapnya dalam jumpa pers di gedung Depkominfo, Jakarta, Rabu (19/11/2008).

Selain S-band, satelit Indostar II ini juga menyediakan transponder Ku-band sebanyak 12 buah yang diarahkan ke India dan 10 buah ke arah Indonesia, Filipina, dan Taiwan. Penambahan jumlah transponder akan menambah jumlah saluran televisi Indovision menjadi 100-150 kanal termasuk untuk saluran High Definition TV. Satelit Indostar II sendiri dibuat oleh Boeing Satellite System di Los Angeles, California, AS, dalam waktu 20 bulan. Satelit yang memiliki umur orbit 15 tahun lebih ini menggunakan platform BS 601 HP. Dengan tinggi 4 meter, panjang 3,6 meter, dan lebar 2,7 meter, berat satelit saat diluncurkan 4150 kilogram. Sementara, dengan bentangan solar panel 26,2 meter akan menghasilkan kapasitas listrik 9,9 kilowatt.

Satelit Indostar II Bersiap Lepas Landas di Kazakhstan

Jakarta - Satelit Indostar II milik MNC Sky Vision, tengah bersiap lepas landas di Boikonur, Kazakhstan. Satelit ini membawa 32 transponder untuk keperluan akses telekomunikasi, internet, dan penyiaran yang menjangkau Filipina, Taiwan, India, dan tentu saja Indonesia. Head of Marketing Product & PR Department, PT MNC Sky Vision, Asri Winnie Sularto, menuturkan eksekusi peluncurannya akan berlangsung pukul 06.58 waktu Boikonur atau 07.58 WIB, Sabtu (16/5/2009).
"Tim dari Indonesia akan berangkat ke Boikonur dari bandara Sheremetyevo, Moskow, untuk menyaksikan secara langsung peluncurannya besok pagi,"

Peluncuran satelit Indostar II mengunakan Roket Brezze M yang dibuat oleh Khrunichev State Research di Moskow. Satelit buatan Boeing model BS 601 HP ini menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa internet, data, suara, video dan multimedia.

"Pembuatan dan peluncuran satelit ini menelan biaya US$ 300 juta," sambung Winnie, demikian ia biasa dipanggil. Indostar II (Protostar II) akan menggantikan satelit Indostar I. Dari 32 transponder yang.dimiliki, 10 transponder aktif dan 3 transponder cadangan akan difungsikan sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band untuk menyediakan jasa layanan penyiaran langsung ke rumah-rumah atau (Direct-To-Home/DTH) oleh MNC Sky Vision. "Indostar II akan memiliki kapasitas dua kali lebih banyak daripada Indostar I. Dengan penambahan ini, kami yang tadinya cuma memiliki 60 channel akan bertambah menjadi 120-150 channel," demikian Winnie mengatakan. Sementara, transponder Indostar II yang menggunakan frekuensi KU-Band, didesain untuk DTH dan layanan telekomunikasi untuk di India. Kemudian, transponder KU-Band lainnya digunakan untuk akses internet berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi di Filipina, Taiwan maupun Indonesia. Satelit BS 601 HP buatan Boeing ini merupakan penjualan terbaik di dunia untuk satelit komunikasi berukuran sedang. Boeing memiliki fasilitas untuk pembuatan, perakitan, penggabungan dan pengetesan satelit di atas komplek pabrik seluas satu juta kaki persegi di El Segundo, Amerika Serikat.

Satelit Indostar sejatinya dikelola Media Citra Indostar (MCI) meski wewenang dalam pelaksanaan untuk penyiaran mutlak dikendalikan MNC Sky Vision. Dengan hadirnya Indostar II, penyelenggara siaran TV berbayar Indovision ini mematok penambahan pelanggan dari 580 ribu menjadi satu juta pelanggan. MCI yang menggunakan spektrum 2,5 GHz dengan jumlah pita selebar 150 MHz, belum lama ini dituding melakukan monopoli frekuensi. Banyak kalangan menilai jumlah tersebut terlalu besar jika hanya digunakan untuk TV berbayar.Forum Komunikasi Broadband Wireless Indonesia (FKBWI), misalnya, beranggapan bahwa pelanggan yang bisa menikmati teknologi TV berbayar maksimal hanya 500 ribu pelanggan. Sedangkan jika diberikan untuk akses teresterial bisa dinikmati oleh 10 juta pelanggan.

Peluncuran Satelit Indostar II

Warga di Bumi, khususnya Indonesia, boleh bergembira. Sebab telah diluncurkan satelit baru yang katanya metupakan satelit satu-satunya yang dikhususkan untuk penyiaran di bumi Indonesia.Dengan tinggi 4 meter, panjang 3,6 meter, dan lebar 2,7 meter, berat satelit saat diluncurkan 4150 kilogram. Sementara, dengan bentangan solar panel 26,2 meter akan menghasilkan kapasitas listrik 9,9 kilowatt. Begitulah spesifikasi dari satelit itu.Selain untuk Indonesia, satelit ini juga bisa digunakan bagi mereka yang tinggal di negara” di Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, bahkan hingga India.Satelit ini dibuat di Amerika, tepatnya dibuat oleh Boeing Satellite System di Los Angeles, California, AS, dalam waktu 20 bulan. Satelit yang memiliki umur orbit 15 tahun lebih ini menggunakan platform BS 601 HP. Inilah point jeleknya, kenapa gak Indonesia sendiri yang buat. Satelit ini diluncurkan di Baikonour, Kazakhstan. Satelit yang menelan biaya US$ 300 juta ini dibuat sebagai pengganti satelit Cakrawarta yang segera habis masa orbitnya.Setridaknya itu adalah langkah awal menuju era yang lebih baik di Bumi. Moga satelit itu gak ngalami kerusakan di luar sana

Satelit Indostar II Akhirnya Mengorbit di 107,7° BT

PDF

Print

E-mail



Jakarta - Roket Proton Breeze M akhirnya berhasil membawa satelit Indostar II terus terbang meninggalkan landasan pacu Baikonur, Kazakhstan. Satelit ini akan mengorbit di ketinggian 35.786 km dan berlokasi 107,7° Bujur Timur (BT).
Tim dari Indonesia yang menyaksikan langsung dari lokasi peluncuran melaporkan bahwa peluncuran sukses dilaksanakan sesuai waktu yang telah dijadwalkan.
"Cuaca disini sangat baik dan semoga tidak ada kendala yang berarti," lapor Arya M Sinulingga, salah satu delegasi dari Indonesia, melalui percakapan jarak jauh, Sabtu (16/5/2009). Peluncuran satelit, seperti dituturkannya, berlangsung tepat pukul 06.58 waktu Boikonur atau 07.58 WIB pagi tadi. Arya merupakan corporate secretary PT MNC Sky Vision, pemilik satelit ini.

Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo, Freddy Tulung, ternyata ikut menyaksikan langsung peluncurannya di Baikonur."Ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia terutama di bidang penyiaran," tandasnya.

Indostar II merupakan satelit yang memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan sebelumnya, Indostar I. Melalui 10 S-Band transponder, yang bisa melayani sekitar 120 channel dengan teknologi MPEG-2 dan 140 channel dengan teknologi MPEG-2 dan MPEG-4, yang diyakini tahan terhadap cuaca seperti hujan besar.Kepala Divisi Satellite Operation and Engineering MNC, Alfan Afandi, menuturkan Indostar II ini adalah satelit yang akan menggantikan Indostar I yang akan habis masa berlakunya. "Indostar II memiliki lifetime selama 15 tahun," tambahnya.

Satelit Indostar 2 Berhasil di luncurkan

Roket Proton Breeze M lepas landas dari pusat peluncuran roket Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, kemarin btanggal pagi. Roket ini mengantarkan satelit Indostar II menuju orbit.Kehadiran satelit tersebut akan membuka peluang-peluang baru bagi Indonesia, terutama dalam industri penyiaran dan industri kreatif.Indostar II lepas landas pada pukul 00.57 GMT atau pukul 07.57 WIB dengan menumpang roket Proton Breeze M,produksi Khrunichev Research and Production Space Center,yang merupakan produsen wahana antariksa utama Rusia. Peluncuran disaksikan langsung tim PTMNCSkyVision(Indovision) yang dipimpin Direktur Utama Rudy Tanoesoedibjo.
Proton Breeze M dikenal sebagai roket tangguh yang sanggup meluncur dalam kondisi-kondisi ekstrem.Namun, Proton Breeze M tidak harus menghadapi tantangan cuaca saat meluncurkan Indostar II karena cuaca saat peluncuran sangat bersahabat. Matahari pagi bersinar cerah menerangi padang rumput di sekitar Launch Pad 39 di mana roket Proton Breeze M berdiri tegak menghadap langit.Suhu musim semi di Baikonur mencapai 14–16 derajat Celsius dan angin berembus dengan kecepatan 4–6 meter per detik.Roket Proton Breeze M mulai dinyalakan pada dua detik sebelum peluncuran.Pada satu detik sebelum peluncuran, tenaga dorong roket itu ditingkatkan hingga 40% dari total. Setelah itu, tenaga didongkrak penuh hingga 100%. Proton Breeze M pun lepas landas. Asap tebal berwarna putih menyiratkan kilau keperakan akibat cahaya Matahari pagi saat Proton Breeze adalah masa- masa paling kritis.

Selama dua menit pertama, Proton Breeze M terbang denganroketpendorongpertama.Ini adalah roket pendorong bertenaga paling besar dari tiga roket pendorong yang diusung Proton Breeze M. Pada dua menit pertama setelah peluncuran, Proton Breeze M memerlukan roket pendorong bertenaga sangat besar karena saat itu gravitasi bumi masih berpengaruh kuat terhadap roket ini. Dua menit berlalu,Proton Breeze M pun mulai terbebas dari gravitasi bumi.Pada tahap ini, roket tersebut masih dapat dilihat dengan mata telanjang.Ketika pengaruh gravitasi bumi berkurang,Proton Breeze M pun melepas roket pendorong pertama dan beralih ke tenaga roket pendorong kedua. Proton Breeze M melesat semakin tinggi hingga tidak terlihat lagi. Roket pendorong kedua ini digunakan hingga lima menit setelah Proton Breeze M meninggalkan landasan. Setelah itu, roket pendorong kedua pun dilepas.Hingga menit kesembilan setelah peluncuran, satelit Indostar II melesat ke angkasa luar dengan roket pendorong ketiga dari Proton Breeze M. Pada menit ke-11 setelah peluncuran, satelit Indostar II melesat sendirian di angkasa luar dengan dukungan tenaga roket suborbit. Roket itu lima kali dihidup-matikan untuk mendorong Indostar II ke posisi orbit yang dikehendaki. Pada jam kesembilan setelah peluncuran, roket pendorong suborbit itu pun dilepas dan Indostar II meluncur secara mandiri di orbit.

Diperlukan waktu hingga sembilan hari bagi Indostar II untuk mencapai titik orbit yang diinginkan,yaitu 107,7 BT (Bujur Timur) padaketinggian36.000 km di atas permukaan laut. Peluncuran roket Proton Breeze M yang mengangkut satelit Indostar II ini dilakukan International LaunchServices(ILS) Inc,pemimpin industri jasa peluncuran satelit komersial di dunia. Setelah mengorbit, satelitIndostarIIakandioperasikan PT MediaCitra Indostar (MCI).MCI akan memanfaatkan satelit itu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan televisi berlangganan Indovision di Indonesia. Indostar II diorbitkan untuk menggantikan satelit Indostar I yang sudahmengorbitsejak1997. IndostarII memiliki masa operasi 15 tahun. Satelit Indostar II diproduksi oleh Boeing Co. Satelit ini adalah tipe BS 601 HP. Ini adalah satelit paling laris produksi Boeing. Saat ini,diperkirakan ada sekitar 50 buah satelit BS 601 HP yang sudah mengorbit. Namun bagi Indonesia, Indostar II merupakan satelit penyiaran berkinerja tinggi yang pertama. Sebagai satelit generasi baru, Indostar II menawarkan sejumlah peningkatan kinerja dibandingkan Indostar I. Di antaranya Indostar II memiliki lebih banyak transponder, memiliki jangkauan lebih luas,dan memiliki sinyal lebih kuat. Corporate Secretary PT MNC Sky Vision (Indovision) Arya Mahendra Sinulingga menjelaskan, dengan berbagai kelebihan satelit Indostar II,Indovisionakan mampu menyajikan layanan penyiaran DTH (direct-to-home) dengan kapasitas dua kali lebih banyak daripada dengan satelit Indostar I.Dengan jangkauan satelit Indostar II yang lebih luas,Indovisionjuga akan mampu melayani lebih banyak wilayah di Indonesia. Adapun dengan sinyal Indostar II yang lebih kuat, layanan Indovision kelak akan lebih tahan terhadap cuaca sehingga ketika hujan besar terjadi, layanan Indovision masih bisa dinikmati dengan baik oleh pelanggan. “Saat dunia dilanda krisis keuangan global,masih ada perusahaan swasta nasional berani meluncurkan satelit ini karena dunia broadcasting (penyiaran) adalah sarana penting bagi kehidupan berbangsa.Tidak dapat dimungkiri, media untuk menyatukan serta memberikan informasi kepada masyarakat masih didominasi penyiaran,” tutur Arya. Selain untuk penyiaran televisi, satelit Indostar II juga mampu menyajikan komunikasi internet berkecepatan tinggi. Potensi ini penting untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Satelit Indostar II mampu menyediakan layanan komunikasi dua arah yang menjangkau Indonesia, India,Filipina,dan Taiwan.

Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Depkominfo Freddy H Tulung menyaksikan langsung peluncuran Indostar II di Kazakhstan. Freddy menilai, peluncuran satelit Indostar II akan membawa kemajuan dalam bidang penyiaran di Indonesia.“Atas nama Depkominfo, kami mengucapkan selamat kepada Indovision atas kesuksesan peluncuran satelit Indostar II,”ungkap Freddy.Setelah Indostar II mencapai orbit 107,7 BT pada sembilan hari setelah peluncuran, satelit itu akan menjalani berbagai pengujian fungsi. Setelah pengujian selesai, IndostarIIdiperkirakanmulaiberoperasi pada pertengahan Juni 2009. (ahmad fauzi)

Indovision Akan Luncurkan Satelit Indostar II

Kapanlagi.com - PT. Mediacitra Indostar (MCI) selaku operator Indovision akan meluncurkan satelit Indostar II di Kazakhstan pada, 30 April mendatang. "Satelit itu akan menggantikan satelit Indostar pertama yang telah diluncurkan sejak tahun 1997," kata GM Corporate Secretary PT MNC Sky Vision, Arya Mahendra Sinulingga, di Surabaya.

Ia mengemukakan hal itu di sela-sela mendampingi Presiden Direktur PT MCI Agus Mulyanto PhD dan Regulatory Affair Manager PT MCI, Muharzi Hasril, untuk penjajakan kerja sama dengan ITS Surabaya. Menurut dia, satelit Indostar itu merupakan satu-satunya satelit untuk broadcasting yang dimiliki Indonesia. "Indovision sendiri merupakan perusahaan swasta pertama di Indonesia yang memiliki satelit sendiri," katanya. Di Indonesia, katanya, hanya ada empat perusahaan yang memiliki satelit yakni Telkom, Indosat, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan Indovision. "Satelit Indostar II itu dibuat di pabrik Boeing, California, AS. Nantinya, satelit akan diluncurkan dengan roket peluncur Proton milik Rusia. Rencananya, satelit sudah bisa dioperasikan pada Juni 2009," katanya. Dalam kunjungan itu, ia menyampaikan undangan kehormatan kepada ITS untuk menghadiri peluncuran Indostar II di Kazakhstan. "Kami hanya mengundang tiga perguruan tinggi, yakni ITS, ITB, dan UI," katanya. Dalam rintisan kerjasama itu, ITS dan Indovision akan mengembangkan content edukasi jarak jauh melalui salah satu kanal untuk masyarakat.

1 komentar:

  1. Tanggapan :
    Menurut saya dengan diluncurkannya Satelit Indostar II ini akan sangat bermanfaat bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia IT dan Broadcasting. Selain itu bagi orang-orang yang sering memanfaatkan layanan internet dan media televisi mereka akan sangat merasakan manfaatnya karena dengan adanya Satelit Indostar II ini mereka dapat dengan cepat mengakses internet dan dapat melihat siaran televisi dengan gambar yang jernih. Jadi dengan diluncurkannya Satelit Indostar II ini akan sangat memberikan manfaat positif bagi semua pihak.

    BalasHapus